Kamis, 28 April 2016

Menelisik Sejarah Desa Purwasaba (2) Peninggalan Bersejarah

Purwasaba adalah sebuah desa dikecamatan Mandiraja,kabupaten Banjarnegara,Provinsi Jawa Tengah. Purwasaba memiliki luas wilayah 228.500 Ha dengan jumlah penduduk 7.012 jiwa. dengan potensi wilayah yang strategis dengan diapit 8 desa tetangga dan jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga Purwasaba dapat berkembang menjadi desa yang cukup maju. </p>
<p>Desa Purwasaba memiliki beberapa peninggalan yang cukup bersejarah, setiap peninggalan pasti memiliki nilai historisnya tersendiri, beberapa diantaranya yaitu : </p>
1.       Pasar Purwasaba
Pasar Purwasaba adalah peninggalan bersejarah paling otentik, yang dimiliki desa Purwasaba sebagai saksi tumbuh kembangnya desa ini dari masa ke masa. Diperkirakan ‘pasar’ Purwasaba sudah ada sebelum masa kademangan Kramayuda.
“Dimungkinkan nama Purwasaba itu sendiri diambil dari kegiatan yang terjadi dipasar ini. Dimana orang-orang dari berbagai wilayah datang berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli, dan hal tersebut masih berkelanjutan sampai dengan saat ini.” Purwa;mula-mula mula,Saba;berkumpul.
2.       Tugu Kademangan
Sebuah bangunan yang dipercaya sebagai Tugu Kademangan, yang terletak dibelakang pasar purwasaba. tepatnya diatas tanah yang dimiliki oleh Ibu Tukiyah. Bangunan yang nyaris hancur dan tidak terawat, banyak cerita mistis yang berkembang dimasyarakat berkaitan dengan Tugu tersebut.
3.       Makam Eyang Bau Uda laksana
Sebuah makam dipesarean palamarta yang masih terawat dan diziarahi oleh anak keturunannya, mengingat sangat sedikitnya makam kuno yang masih bisa dijumpai saat ini dikarenakan tidak terawat dan termakan usia. beliau hidup pada kisaran waktu 1900-an. Menguatkan adanya pemerintahan kademangan yang mengatur jalan lancarnya birokrasi setingkat desa pada saat itu.
4.       Pemandian Kalimundu
Pemandian dengan airnya yang jernih yang berada ditengah-tengah areal pesawahan dibelakang kompleks Pondok Pesantren Metal insyaf. Menurut mitos yang beredar sang Demang meninggal di ‘kalimundu’. Namun belum dapat dipastikan apakah yang dimaksud adalah Demang Kramayuda atau Demang yang lain.




Menelisik Sejarah Desa Purwasaba (1) Asal Nama Desa Purwasaba

Purwasaba adalah sebuah desa dikecamatan Mandiraja,kabupaten Banjarnegara,Provinsi Jawa Tengah. Purwasaba memiliki luas wilayah 228.500 Ha dengan jumlah penduduk 7.012 jiwa. dengan potensi wilayah yang strategis dengan diapit 8 desa tetangga dan jumlah penduduk yang cukup besar, sehingga Purwasaba dapat berkembang menjadi desa yang cukup maju.
Namun, tahukah kita dari mana dan sejak kapan wilayah yang kita tempati saat ini mendapat sebutan Purwasaba. disebabkan keterbatasan informasi,  sehingga angka tahun berdirinya desa ini secara pasti sukar ditentukan.
Secara etimologi nama “Purwasaba” berasal dari dua buah kata yaitu Purwa dan saba.
·         Purwa ((kamus bahasa indonesia))
1 ks mula-mula;permulaan;dahulu ; 2kb yang memisahkan cerita mahabharata dan ramayana(tentng wayang)
Saba((kamus populer bahasa indonesia)),bersaba v bergaul;berkunjung;menyaba v mendatangi;mengunjungi kerap kali
·         Purwa-saba = mula;mula;permulaan;dahulu-mendatangi;mengunjungi kerap kali
Sehingga dapat dimaknai dengan seringkalinya orang banyak berkumpul diwilayah ini maka desa ini disebut dengan purwasaba.


HARLAH ANSOR DAN FATAYAT; JALAN SEHAT DAN PEMBAGIAN SEMBAKO GRATIS

Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda (PAC GP) Ansor dan Fatayat NU Mandiraja memberikan santunan kepada warga kurang mampu di wilayah Purwasaba,Mandiraja, Ahad (24/1). Selain memberikan santunan, PAC  GP Ansor dan Fatayat  juga mengadakan jalan sehat serta cek kesehatan Gratis bekerjasama dengan PMI Banjarnegara yang diikuti sekitar 1500 peserta.

"Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan didalam rangka memperingati Harlah Ansor ke-82 dan Fatayat NU ke-66 yang diadakan oleh PAC GP Ansor serta Fatayat NU" kata Ketua Pelaksana kegiatan Harlah Anfat PAC GP Ansor Mandiraja Koko Inarko

Menurut Koko kegiatan yang diadakan olah Ansor – Fatayat Mandiraja mendapat tanggapan yang sangat baik oleh warga setempat. Bahkan, antusiasme dan semangat warga yang mengikuti jalan sehat juga luar biasa. 

"Warga kami sudah mengetahui kalau yang membagikan sembako dari GP Ansor – Fatayat Mandiraja. Sehingga warga yang menerimanya juga senang," tambahnya.

Koko berharap melalui momentum Harlah Ansor dan Fatayat ini, pengurus maupun kader Ansor dan Fatayat Mandiraja bertambah giat, semangat dalam menjalankan kinerja organisasi. Selain itu, kepengurusan yang baru baik ditingkat PAC maupun Ranting dapat bekerja lebih baik lagi.

"Melalui momen ini mari kita buat syiar ke masyarakat umum maupun warga Nahdliyin bahwa GP Ansor dan Fatayat NU Mandiraja turut memperhatikan kegiatan sosial masyarakat sekitar. Semoga sahabat-sahabat yang masuk kepengurusan sekarang ini ingat dan mencontoh perjuangan Rasulullah, bisa dijadikan motivasi dalam berorganisasi sehingga waktu membuat program kerja nantinya bermanfaat bagi agama dan masyarakat," ujarnya. 

‘’Tidak lupa terima kasih kami ucapkan atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banjarnegara,Pemerintah Desa Purwasaba,PMI Banjarnegara,Warga Muslimat NU Mandiraja,rekan-rekan Ansor-Fatayat di tingkat PAC maupun Ranting di wilayah Mandiraja serta Sponsor dan Relawan sehingga kegiatan ini dapat berjalan Lancar dan Sukses!”